senja demi senja
ku rasa sama seperti senja senja yang kemaren
tanpa perubahan yang berarti
tanpa kejelasan hidup
sunyi menapak lorong sepi
jalan yang panjang terjal berliku
dan masa depan yang suram
terasa hadir membayangi diri
ooh tuhan ....
apa salah dan dosaku
sehingga terasa berat beban hidupku
akan kah aku begini selamanya
air mata yang jatuh
bukan menyesali hidup ini namun
hanya perasaan terluka dan tersiksa
sehingga air mata ini mengalir
hidup hanya sekali
namun mengapa terasa menyiksa hati
aku berusaha bangkit berdiri
namun kenapa terasa bagai
sakit berjalan di rumput penuh duri
harapan dan doa selalu ku ucap
sampai nanti mata melihat
adanya cahaya kecil
penunjuk jalan di gelapnya hidup
Tidak ada komentar:
Posting Komentar