adsensense champ

Rabu, Maret 02, 2011

Kecanduan Seks: Alasan atau Masalah?

candu-seksSex addiction? atau kecanduan seks? Is there such thing? Begitulah kira – kira reaksiku ketika membaca beritanya. Ada – ada saja. Kalau drug addict sih lumrah saja, sudah banyak mendengar tentang masalah ini. Tapi kalo sex addict kok kedengarannya seperti alasan yang dibuat – buat saja. Waktu itu aku nggak mau percaya akan adanya masalah itu karena menurutku hanyalah sekedar permainan publikasi saja dari para seleb yang ketauan selingkuh.
Suatu hari pas lagi di salon aku iseng membaca Cosmopolitan edisi bulan Januari. Tumben kali ini Erd ( hair dresser katoey langgananku ) langsung memberiku  Cosmo edisi Inggris. Biasanya dia suka salah memberiku  edisi Thai yang tulisannya keriting dan baru sadar kalau majalahnya langsung  aku kembalikan lagi ke dia. Eniwei di dalamnya ada sebuah artikel tentang seorang cewek yang katanya juga pernah menderita sex addiction. Wah .. ini baru berita, pikirku. Ternyata orang biasa, a real person, seperti si cewek dalam artikel  tersebut juga bisa terkena kondisi itu . Hemmh.. .menarik.
Selagi membacanya aku benar – benar dibuatnya tercengang dengan frekwensi sex yang dilakukan oleh si cewek itu. Katanya dia sering terlibat orgy ( pesta sex ) dengan berbagai kalangan, sering terlibat one night stand dengan banyak pria dan setiap hari yang dipikirkannya tidak lain hanyalah sex, sex dan sex . Meskipun menurut pengakuannya sendiri setiap kali sehabis ber- one night stand atau ber-orgy, paginya dia selalu merasa dirinya sebagai orang yang tidak berharga dan kadang membenci dirinya sendiri. Anehnya setiap kali perasaan itu hilang dia akan kembali merancang petualangan sexnya lagi dengan pria – pria yang ditemuinya di mana saja. Kondisinya ini sampai mempengaruhi performanya di tempat kerja, tapi dia tetap tidak peduli.
Sampai pada suatu hari dia jatuh sakit, terkena bladder infection yang sangat akut sebagai akibat dari terlalu banyak melakukan hubungan sexual. Dalam keadaan sakit ada seorang teman yang memberikan sebuah buku tentang sex addiction sebagai bacaa. Dari situlah dia baru menyadari bahwa semua gejala yang diterangkan di dalamnya benar – benar menyerupai segala perilaku sexualnya selama ini. Sadar akan kondisi yang dialaminya  akhirnya dia masuk ke rehab dan sekarang sudah sembuh manjadi wanita normal dengan libido yang normal.
Masih nggak percaya kalau masalah sex addiction itu memang  benar ada ? Tenaang.. Anda nggak sendiri kok bahkan para expert di bidang addiction juga masih berdebat apakah kondisi ini bisa dikategorikan sebagai suatu addiction atau tidak . Banyak yang beranggapan bahwa terlalu banyak melakukan kegiatan sex, baik itu secara fisik ataupun ionamin without prescription virtual itu tidak bisa dikategorikan sebagai suatu addiction. Karena kata “ addiction “ itu hanyalah mengacu pada pemakaian obat atau konsumsi alcohol saja, demikian kata sebagian dari para pakar tersebut. Mereka lebih suka menyebutnya sebagai “sexual compulsivity“. Bahkan ada yang menyebutnya sebagai mitos . Well , everybody’s entitled to have to their own opinion , don’t you think ? Apapun pendapat dari para pakar tersebut tidak bisa membendung berkembangnya industri jasa untuk penyembuhan kondisi tersebut.
Salah satunya yaitu yaitu klinik milik Dr.Patrick Carnes, The Pine Grove Behavioural Center, di Mississippi, tempat di mana Tiger Woods sedang menjalani terapi selama 6 minggu. Menurut Dr. Carnes katanya  antara 3 sampai 6 persen dari penduduk di Amerika menderita sexual addiction. Dari jumlah penderita itu katanya ada yang sampai kehilangan pekerjaannya, partner bahkan keinginan untuk hidup. See, it is no joke my friends.
Dr. Paula Hall, seorang  sexual  psychotherapist dari Inggris juga mempunyai pandangan yang sama dengan Dr. Carnes. Menurut pengakuannya, setiap tahun dia melayani 70 kasus sex addiction. Sebagian besar penderitanya adalah kaum pria heterosexual, sangat langka  terjadi pada kaum wanita dan pria homosexual.
Jadi bagaimanakah ciri – ciri seorang sex addict itu? Berikut ini adalah ciri – cirinya, menurut Pak dokter  Carnes:
  1. Merasa bahwa kelakuan anda tersebut sudah di luar control
  2. Tahu akan konsekwensi berat yang harus ditanggung jika diteruskan
  3. Ada keinginan untuk berhenti dan mencoba untuk berhenti tapi merasa tidak berdaya untuk melakukannya
  4. Kebutuhan online rimonabant untuk terus – terusan melakukan aktivitas sex meski tau akan konsekwensi buruknya
  5. Terus – terusan  merencanakan dan melakukan kegiatan sex sampai hal – hal lain yg lebih penting  jadi terbengkelai
  6. Sex menjadi  satu – satunya sarana pelarian dalam menghadapi masalah hidup.
  7. Keseringan bermasturbasi
  8. Voyeurism ( kebiasaan mengintip orang lain berhubungan sex )
  9. Keseringan menonton pornografi
  10. Terlibat affair dengan beberapa orang sekaligus

Tidak ada komentar:

Posting Komentar