adsensense champ

Tampilkan postingan dengan label kisah. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label kisah. Tampilkan semua postingan

Jumat, Desember 24, 2010

Anjing: Binatang yang Mulia Karena Kesetiaannya

Tidak sedikit kata-kata sumpah serapah yang kita dengar dialamatkan kepada binatang yang satu ini. Tapi benarkah perilaku anjing seburuk apa yang dijadikan ucapan sumpah serapah manusia ketika ia marah atau tak ada lagi bahasa yang lebih sopan untuk mengungkapkan kekecewaanya. Saya juga tidak mengetahui mengapa kata-kata anjing sering menjadi menu favorit dalam sumpah serapah. Tidakkah manusia-manusia yang mengucapkan kata-kata tersebut memahami bahwa ketika ia mengucapkan kata-kata anjing, sesungguhnya ia bahkan lebih rendah dari hewan tersebut.
Pernahkah Anda mendengar peribahasa Jepang yang mengatakan “Seekor anjing akan mengingat tiga hari kebaikan selama tiga tahun, sementara kucing akan melupakan tiga tahun kebaikan dalamtiga hari” ? Tidak ada satupun makhluk Tuhan di muka bumi yang diciptakan dengan sia-sia. Termasuk anjing. Apa yang bisa kita pelajari dari anjing adalah tentang kesetiaanya. Ada dua film tentang kesetiaan anjing yang begitu menyentuh yaitu Hachiko dan Eight Below. Kedua film ini diangkat dari kisah nyata yang terjadi di negeri Jepang dan benua Antartika.
“]12931738121540327571
[sumber: hendrinova.blogspot.com
Kisah nyata tentang kesetiaan anjing Hachiko memang telah menarik perhatian publik Jepang. Bahkan untuk mengenang kesetiaannya, di depan Stasiun Shibuya didirikan patung Hachiko. Dalam kisah nyata, Hachiko merupakan anjing peliharaan Profesor Hidesaburo Ueno (di dalam filmnya diperankan menjadi Professor Parker Wilson) yang mengajar ilmu pertanian di Universitas Kekaisaran Tokyo. Anjing ini selalu setia mengantar kepergian sang Professor saat berangkat mengajar di pagi hari dan mejemput kedatangannya dari mengajar di sore hari.
Hingga suatu ketika di pagi hari, Sang Professor pergi mengajar, namun demikian Hachiko terlihat berat untuk melepaskan kepergian majikannya. Suara Hachiko menyalak keras dengan mata yang berkaca-kaca untuk melepaskan kepergian Profesor Ueno pada hari itu. Pada sore harinya Hachiko datang untuk menjemput tuannya di Stasiun Shibuya, tapi hingga beberapa hari Professor Ueno tak juga tiba. Hachiko tidak tahu ternyata majikannya telah meninggal dunia karena serangan jantung saat mengajar. Kesetiaan Hachiko menunggu majikannya di stasiun Shibuya berlangsung hingga sepuluh tahun, dari tahun 1925 sejak kematian Profesor Ueno hingga tahun 1935. Pada tahun 1935 Hachiko meninggal Upacara pemakamannya berlangsung seperti layaknya upacara pemakaman manusia dan dimakamkan di samping makam Profesor Ueno. Kesetian Hachiko begitu menarik perhatian orang-orang Jepang, ceritanya dimuat dikoran-koran dan bahkan difilmkan di tahun 2009.
"]12931739971308978989
[sumber: thedreamer-blue.blogspot.com
Kisah nyata menarik lainnya tentang anjing yang juga difilmkan adalah Eight Below (2006). Delapan anjing pemberani di dalam kisah ini yaitu Maya, Max, Old Jack, Buck, Shorty, Dewey, Shadow dan Truman benar-benar menyentuh hati nurani. Kedelapan anjing ini merupakan hewan kesayangan Jerry Shepard , seorang guide di antartika yang ditugaskan oleh National Science Foundation. Delapan anjing pilihan ini digunakan untuk membantu ekspedisi ilmiah yang dilakukan oleh ahli geologi dari UCLA, Davis McLaren untuk menemukan serpihan meteorit dari planet Merkurius yang jatuh di gunung Melbourne di benua antartika. Perjalanan ke gunung Melbourne hanya dapat ditempuh dengan menggunakan bantuan anjing-anjing tersebut.
Hipotermia yang dialami oleh Shepard dan Mclaren mengakibatkan mereka harus meninggalkan anjing-anjing tersebut. Proses penyembuhan hipotermia diasumsikan hanya dalam waktu beberapa hari, oleh karena itu kedelapan anjing tersebut diikat di depan stasiun riset mereka di Antartika. Cuaca dan badai yang tidak memungkinkan akhirnya membuat Sheppard harus terpisah dengan anjing-anjingnya hingga +/- 6 bulan.
Maya, Max, Buck, Shorty, Dewey, Shadow dan Truman berhasil melepaskan diri dari rantai yang mengikat mereka. Hanya Old Jack yang tidak berusaha melepaskan diri dari ikatan tersebut dan dengan setia menunggu Shepard di depan stasiun riset. Ada banyak adegan yang mengharukan dalam film ini, diantaranya aksi penyelamatan Davis Mclaren yang dilakukan oleh Maya, kesetiaan Old Jack untuk menunggu Jerry Shepard, kesetiakawanan Maya, Max, Buck, Shorty, Shadow dan Truman kepada menemani Dewey yang sekarat karena jatuh dari tebing es saat bermain di bawah cahaya aurora, dan kesetiaan Max yang rela menunggu dan memberikan makanan kepada Maya yang terluka kakinya karena digigit anjing laut.
Masih banyak lagi kisah-kisah menarik lainnya tentang anjing. Bahkan dalam mitologi kristen juga dikenal kisah kesetiaan anjing melalui cerita tentang tujuh orang pemuda yang tertidur sekian ratus tahun bersama dengan anjingnya. Islam juga mengenal cerita tersebut melalui riwayat tentang ashabul kahfi. Dalam riwayat yang sahih pun diberitakan bahwa anjing ashabul kahfi merupakan salah satu hewan yang nanti akan menghuni surga. Dalam suatu riwayat juga diceritakan bahwa keihlasan seorang pelacur untuk member minum anjing yang kehausan telah mengantarnya menuju rahmat dan keridhaan Tuhan untuk menjadi penghuni surga. Nabi sendiri bahkan pernah memberikan minum seekor anjing dengan alas kakinya.
Posisi anjing di sebagian masyarakat kita memang tidak begitu baik dibandingkan dengan hewan lainnya seperti kucing. Sebagian umat Islam selalu menghindari anjing karena dianggap sebagai binatang najis meskipun yang dimaksud najis hanyalah air liurnya. Meskipun dalam ajaran Islam anjing diharamkan untuk dipelihara kecuali untuk tujuan tertentu seperti menjaga ternak, lading dan berburu. Tetapi yang perlu digarisbawahi adalah hikmah tentang kesetiaan anjing yang dapat menjadi pelajaran berharga bagi manusia. Bagaimanapun anjing adalah ciptaan Tuhan. Tidak selayaknya kita membenci anjing ataupun menggunakan kata-kata anjing untuk melakukan sumpah serapah. Jika manusia berbuat seperti itu, sesungguhnya anjing jauh lebih mulia daripada orang-orang yang hanya menyebut dan membencinya sementara mereka tidak mengerti mengapa Tuhan menciptakan anjing.

Pria-pria Ganjen dan Gatel…

Ups, jangan protes dulu baca judul di atas..!!
Saya mengatakan demikian bukannya tanpa alasan lho. Dari beberapa sampel pria emang punya hobi ganjen dan gatel. Bahasa kerennya mereka doyan “flirting”, hehe… Kalopun bukan hobi, ya mereka punya indikasi untuk jadi ganjen dan gatel.
Yang protes harap sabar…!
Tunggu saya menyelesaikan tulisan saya ini.

Contoh 1 : ketika saya pertama datang ke Padang dulu (sebagai Pegawai baru, tentunya) entah berapa orang yang menawarkan diri untuk menemani makan siang atau sekedar jalan-jalan (padahal mereka sudah beristri, atau sudah bertunangan). Dan jujur, saya mendapatkan beberapa sexual harrashment dari mereka. Saya tidak pernah mengenakan pakaian yang merangsang, atau juga perilaku yang saya pikir jauh dari ganjen. Tapi ya itulah, ternyata mereka tidak pernah ada kapoknya. Belum lagi ada sms maupun miscall yang nggak pernah juntrungannya. Mungkin mereka sedang “iseng-iseng berhadiah”, siapa tahu beruntung. Maksudnya beruntung mengajak saya pergi dan sebagainya. Karena ajakan mereka bukan ajakan sebagai rekan kerja yang tulus mengajak saya makan siang atau jalan-jalan, namun mereka seakan-akan ingin menunjukkan that they can do that.
Ternyata hal ini tidak hanya terjadi pada saya, namun melanda dua teman sekantor saya yang juga Pegawai baru (mereka gabung dua tahun setelah saya gabung). Hingga menimbulkan trauma dan antipati bagi cewek seperti kami.
Contoh 2 : Seorang teman cewek saya(lagi-lagi teman sekantor) bercurhat pada saya, bahwa ada seorang cowok dari divisi lain yang menyatakan cinta padanya, dan memaksanya menerima cintanya walaupun tahu kalo si cewek ini udah punya pacar serius. Si cowok ini pun ikhlas jadi “sephia”,asalkan jadi pacar si cewek tersebut. Padahal si cowok pun pada saat itu juga punya cewek yang tidak kalah cantiknya, dan mereka sudah pacaran 5 tahun.
Betapa mengenaskan, si pacar yang telah dipacarinya selama 5 tahun akan ditinggalkan, atau minimal diduakan gara-gara dia mengenal cewek lainnya.
Contoh 3 : Seorang sobat kental saya (cowok) juga nekat menyatakan cintanya pada seorang cewek, dimana cewek itu juga sudah punya pacar/tunangan yang serius. Si cowok ini nekat selalu mengapeli dan menelpon si cewek, malah tak jarang menjemputnya ke kantor tempat si cewek kerja. Untungnya, pacar si cewek ini berada di luar kota, jadi agak sedikit aman lah. Padahal teman saya yang cowok ini juga punya pacar di luar kota juga, tapi dia nekat ingin jadi pacar si cewek ini. Istilahnya, sama-sama jadi “sephia”nya lah. Gila nggak sih????
Hebatnya, si cewek ini juga sama ganjennya, dia meladeni pula ulah si cowok ini.
Belakangan, ketika si cewek ini menikah dengan tunangan dia yang asli, teman saya ini ngamuk berat. Katanya dia udah kadung cinta ama itu cewek, dan dia merasa selama ini udah kemana-mana bareng, masa’ nikahnya ma orang lain. Untungnya, si cewek udah insyaf, dan dia tidak meladeni ulah si cowok itu lagi. Cewek ini udah nikah dengan tunangannya yang asli dan mereka bahagia. 
J sementara sobat saya gigit jari (kacian deh lu,..!!!)
Contoh 4 : Ada seorang teman cowok yang telah menikah, dan mereka mempunyai dua orang anak. Umur mereka tidak terpaut jauh lah, maklum mereka memang pasangan muda.
Sepintas mereka terlihat harmonis dan bahagia, namun ternyata si suami agak sedikit gatal. Dia sering menelpon dan kirim sms nggak penting yang agak menjurus ke teman cewekku yang kebetulan masih lajang.
Kalo sms atau telpon tentang kerjaan itu masih bisa dimaklumi, namun jika smsnya nggak penting, sekedar ngucapin met malam, udah makan malam belon? Itu patut diwaspadai. Dan parahnya, hal ini dilakukan ketika si istri sedang keluar kota. Ketika si istri telah kembali ke rumah, sms dan telpon itu pun berhenti dengan sendirinya.
Apa ini bukan namanya gatel???
Contoh 5 : Eh kasus yang sejenis juga ada, si cowok yang terkesan pria baik-baik, suami yang sholeh, ayah yang baik, ketika pergi keluar kota memanfaatkan waktunya untuk “flirting” menjajal kemampuannya utk menaklukan hati cewek dengan mengajukan proposal untuk “bercinta” dengan pacar lamanya yang berada di kota tersebut. Kalo bukan gatel, apa namanya???
Contoh 6 : Ada seorang kenalan yang sudah menikah lama dan telah mempunyai 2 anak (yang paling besar sudah SMU), kisaran usia mungkin 40tahunan. Dia pun masih tetap berpacaran dengan pacar lamanya walaupun dia sudah menikah. Segala sesuatu dibelikan untuk sang pacar ini agar luluh hatinya. Belum lagi acara makan siang maupun makan malam bersama. Apalagi yang ada dalam benak si bapak ini, sementara kedua anaknya sudah ABG, beliau masih senang berpacaran. Yang ini sih namanya gatel stadium III, parah banget,..!!
Contoh 7 : Ada kenalanku cowok, sebut saja namanya Suranto, dia baru menikah 2 tahunan yang lalu, dan sekarang baru mempunyai anak pertama yang berusia 4bulan. Sepintas dia adalah orang alim, orang baik-baik, rajin, dan sayang istri. Namun dia ternyata diam-diam menikam istrinya dari belakang tanpa ketahuan. Bagaimana caranya? Ternyata Suranto ini menghubungi kembali pacar lamanya, dan kembali mengatakan bahwa dia masih kangen padanya, masih mencintainya, tidak bisa melupakannya, dan berbagai bullshit lainnya. Untungnya si pacar lama ini tidak meladeni ulah gila Suranto ini, karena dia sendiri juga sudah menikah dan hidup bahagia dengan suaminya. Parahnya, mereka bertiga (Suranto, istrinya dan pacar lamanya) adalah teman sebelum menikah. Dan istri maupun pacar lama ini pun masih berteman akrab, si pacar lama ini sangat merasa bersalah dengan Ny.Suranto dan juga sangat muak dengan Suranto, kok bisa ada cowok setega itu.
Pembaca, kalo yang ini ganjen jenis apa ya? Stadium berapa?
Contoh 8 : kalo yang ini tah isengnya ABG (eh tapi yang nglakuin bapak-bapak umuran 40tahunan). Beliau suka banget sms atau miscall ke sembarang nomor dan minta kenalan, ABG banget kan????
Padahal anaknya udah lima lho,.. ato jangan-jangan jaman dia muda nggak ada HP, so dia pubernya telat. Ato malah dia lagi puber kedua ya?? Hii,… 
L
Contoh 9 : Ada seorang bos di perusahaan tetangga yang jatuh cinta pada anak buahnya, padahal dia juga sudah menikah. Bencinya, dia mengemukakan alasan klise bahwa dia dinikahkan dan tak ada cinta di antara mereka. Si anak buah ini sampai akhirnya juga jatuh cinta, walaupun awalnya dia hanya ingin iseng-iseng. Ternyata efeknya nggak seiseng awalnya, terlalu kusut untuk diluruskan, dan di bos ini pun santai aja tanpa merasa bersalah ingin menceraikan istrinya. Untungnya si anak buah ini yang mengambil inisiaif untuk mundur, dia juga perempuan, yang bisa sakit hati jika para pria sudah “flirting”, dan dia tidak mau terkena hukum karma –yang katanya ada-.
Contoh 10 : ada yang mau nyumbang contoh lainnya????? Atau jangan-jangan dari pembaca punya pengalaman sebagai cowok ganjen lainnya? Jangan sungkan-sungkan untuk ngaku, dijamin aman kok. J
Kalo ada protes, silahkan,…
Saya Cuma heran, kok mereka mau melakukan itu semua, apa karena pada dasarnya cowok tu suka sesuatu yang menantang???
Apa dasarnya mereka melakukan itu semua? Apa benar ketika mereka bilang “I love U” ke selingkuhannya, mereka benar-benar mencintainya, atau hanya lip service belaka? Mereka benar-benar cinta atau hanya nafsu sih????
Can U tell me???

Ketangkap Basah Sedang Onani

Maaf, saya tidak bermaksud jorok. Saya hanya ingin berbagi pengalaman seputar dunia seksualitas saya. Anggaplah ini pendidikan seks. Jangan ditiru. Dan jangan pula dianggap tabu. Apalagi jika anda asli laki-laki. Kecuali jika anda ada kelainan.
Waktu itu ada acara manggung Agnes Monica di TV. Saya lupa lagunya apa. Panggungnya dimana. Maklum saya sudah terkesima melihat penampilannya yang seksi. Sama sekali saya tidak mendengar suaranya. Sama sekali saya tidak melihat apa-apa selain hanya lenggak lenggok tubuhnya ah… saya benar-benar tidak tahan.
Nafas saya mulai memburu. Aliran darah saya mulai kencang. Panas. Seribu setan mengelus sekujur tubuh saya. Apalagi yang satu itu. Anu itu. Saya sudah tidak tahan. Saya lengong kiri lengong kanan. Lihat lihat situasi. Rupanya yang lain sudah pada tidur. Syukur Alhamdulillah hanya saya sendiri di depan TV.
Bismillahirahmanirrahiiiiiiimmm…..
Maka tangan saya mulai menjalar dan …….. hmmm …..ouww…..ouuwww
Maka terjadilah apa yang mesti terjadi…..oh Agnesssssssss …………… oowwww
“Hei !!! Ngapain kamu ??”
(Itulah pengakuan seorang lelaki yang tidak mau disebutkan namanya)

“Ibuku Seorang Pelacur !”

Di sebuah kelas seorang anak perempuan didera kebingungan luar biasa. Jam itu pelajaran mengarang. Ibu guru meminta semua murid menuliskan hal yang sesunggunya sederhana. Tentang nenek, tentang keluarga atau mungkin sosok ibu mereka. Sayangnya sang anak tak punya gambaran apa pun tentang sosok-sosok itu. Tak punya gambaran tentang bagaimana keluarga dan juga kebahagiaan. Ya, ia tak bisa menuliskannya. Ibunya cuma seorang pelacur.
Potongan cerita diatas menjadi pembuka manis sebuah cerpen Seno Gumira Ajidharma, “Pelajaran Mengarang”. Cerpen terbaik Kompas tahun 1993 yang kemudian dibukukan dengan kisah-kisah memukau lainnya dalam kumpulan, “Atas Nama Malam”. Seno seolah menyihir saya ketika membaca kisah-kisah dalam buku ini. Membaca kisahnya kita seperti diantar masuk dalam dunia yang gelap, mungkin muram, sebagian besar tentang kehidupan malam.
Apa jadinya jika seseorang tak mampu menjawab potongan-potongan pertanyaan yang membentuk kehidupannya?1 Tentang asal usul. Tentang keseharian. Seperti si anak yang kebingungan karena ia pun tak mampu menjawab pertanyaan sederhana yang bisa dengan mudah dijawab teman sebayanya. Ia tak sama dengan lainnya, ketika yang lain mengingat rumah dengan taman bunga, ayah yang pulang bekerja dan ibu dengan manisnya merangkai bunga di beranda. Yang di ingat sang anak tentang rumahnya adalah sebuah ruang berantakan dengan botol-botol minuman keras, laki-laki yang selalu mendengkur sampai siang setelah begelut dengan sang ibu lewat lenguhan panjang pendek setiap malamnya. Ia mendengarnya dari kolong ranjang . Laki-laki yang pernah tak sama namun ia tak yakin itu ayahnya atau bukan. Akankah dia menceritakan kisah semacam itu?
Membaca cerpen ini saya selalu berkaca-kaca. Hidup menjadi tak mudah bagi beberapa orang, si Ibu akan dikutuk habis-habisan sebagai sampah, namun apakah itu berarti ia telah kehilangan kasih. Walaupun sang anak setiap saat dimaki dengan sebutan anak jadah dan anak setan berganti-gantian. Namun sang anak tidak merasa ibunya seperti itu. Setiap hari minggu ibunya akan selalu mengajaknya berjalan-jalan. Saat itu ia benar-benar merasa memiliki ibu.Membelikannya es krim, coklat dan mainan. Menatapnya berlama-lama dengan air mata yang hampir tumpah. Dalam kisah ini ada sebuah fragmen mengharukan ketika suatu ketika sang ibu tak pernah henti-hentinya menyeka es krim dari mulut sang putri. Meminta ia berjanji menjadi perempuan baik-baik. Perempuan yang tidak seperti dirinya.
Si ibu sadar bahwa kehidupan yang dijalaninya bukan lah kehidupan yang layak dan ia tak ingin putrinya seperti itu. Yang saya tangkap bahwa dalam kondisi apa pun seorang ibu tetaplah seorang ibu pemilik kasih tak terbatas, bahkan ketika dia adalah seorang pelacur. Cinta itu tetap ada dalam hatinya. Orang mungkin akan menyalahkan kenapa dia memilih jalan ini tapi, “Adakah yang lebih besar dari kehidupan?” jika mungkin ia bisa membela diri.
Cerpen ini mengajarkan saya satu hal. Hidup tidak melulu warna hitam dan putih. Pada yang hitam sekali pun mungkin ada nuansa putih yang membuatnya sedikit menjadi abu-abu betapa pun samarnya. Lebih mudah menjatuhkan vonis ketimbang berempati melihat sebuah kisah dari tempat yang berbeda. Adakah seorang perempuan yang ingin melalui jalan semacam ini. Saya selalu berprasangka baik bahwa bisa jadi itu adalah sebuah keterpaksaan karena hidup kadang-kadang sangat kejam dan tak memberi banyak pilihan.
Pada akhirnya sang anak tidak ingin mengarang . Menuliskan sebuah kisah yang memang tak pernah mampu dibayangkannya. Saya tak bisa membayangkan betapa beratnya beban yang ia tanggung setelah waktu yang diberikan hampir usai dan si anak pun hanya menulis sepotong kalimat saja, “Ibuku seorang pelacur”.
1Sebuah pertanyaan dalam novel Tsotsi, Athol Fugard.
(Sumber Ilustrasi gambar : www.photobucket.com)