adsensense champ

Tampilkan postingan dengan label kanker. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label kanker. Tampilkan semua postingan

Kamis, Desember 23, 2010

AMERIKA SERIKAT RAHASIAKAN OBAT KANKER DARI BUAH SIRSAK


Sebuah penelitian di Purdue University membuktikan bahwa buah sirsak mampu membunuh sel kanker secara efektif, terutama sel kanker prostat, pankreas, dan paru-paru.
Beberapa waktu belakangan di beberapa milis kesehatan dan e-mail pribadi beredar informasi tentang manfaat dan khasiat dari buah sirsak. Isi dari informasi itu cukup membuat kehebohan dan kegembiraan untuk para penderita kanker.
Karena, berdasarkan data yang dilansir, khasiat dan manfaat dari buah yang di Spanyol dikenal dengan nama graviola, atau dengan nama Inggris, soursop ini banyak disembunyikan oleh perusahaan farmasi di AS.
Ya, berdasarkan data dan hasil penelitian, soursop atau sirsak diakui sebagai pembunuh alami sel kanker yang ajaib dengan 10.000 kali lebih kuat dari pada terapi kemo. Lantas, kenapa informasi ini sampai terabaikan dan tidak tersosialisasikan kepada publik?
Ini lebih disebabkan kepada kepentingan bisnis dunia farmasi agar dana riset yang dikeluarkan sangat besar, selama bertahun-tahun, dapat kembali lebih dulu plus keuntungan berlimpah dengan cara membuat pohon graviola sintetis sebagai bahan baku obat, lalu obatnya dijual ke pasar dunia.

Memprihatinkan memang mengingat banyak orang meninggal sia-sia dan mengenaskan, karena keganasan kanker, sedangkan perusahaan raksasa, pembuat obat dengan omzet miliaran dolar menutup rapat-rapat rahasia keajaiban pohon graviola ini.
Beberapa peneliti di Health Sciences Institute mengakui jika buah sirsak memberikan efek anti tumor/kanker yang sangat kuat, dan terbukti secara medis menyembuhkan segala jenis kanker.
Selain menyembuhkan kanker, buah sirsak juga berfungsi sebagai antibakteri, antijamur (fungi), efektif melawan berbagai jenis parasit/cacing, menurunkan tekanan darah tinggi, depresi, stres, dan menormalkan kembali sistem syaraf yang kurang baik.
Penelitian Health Sciences Institute diambil berdasarkan kebiasaan hidup suku Indian yang hidup di hutan Amazon. Beberapa bagian dari pohon ini seperti kulit kayu, akar, daun, daging buah dan bijinya, selama berabad-abad menjadi obat bagi suku Indian. Graviola atau sirsak diyakini mampu menyembuhkan sakit jantung, asma, masalah liver (hati) dan rematik.
Informasi manfaat dan khasiat sirsak tidak serta merta dapat beritahukan karena ada ketentuan undang-undang federal, di mana di dalamnya dinyatakan sumber bahan alami untuk obat dilarang atau tidak bisa dipatenkan sebelum ditemukan unsur sintetisnya.
Sejak 1976, graviola telah terbukti sebagai pembunuh sel kanker yang luar biasa pada uji coba yang dilakukan oleh 20 Laboratorium independen yang berbeda dan dilakukan di bawah pengawasan The National Cancer Institute.
Suatu studi yang dipublikasikan oleh the Journal of Natural Products menyatakan bahwa studi yang dilakukan oleh Catholic University di Korea Selatan, menyebutkan bahwa salah satu unsur kimia yang terkandung di dalam graviola, mampu memilih, membedakan dan membunuh sel kanker usus besar dengan 10.000 kali lebih kuat dibandingkan dengan adriamycin dan terapi kemo!
Penemuan yang paling mencolok dari studi Catholic University ini adalah: graviola bisa menyeleksi memilih dan membunuh hanya sel jahat kanker, sedangkan sel yang sehat tidak tersentuh atau terganggu.
Graviola tidak seperti terapi kemo yang tidak bisa membedakan sel kanker dan sel sehat, maka sel-sel reproduksi (seperti lambung dan rambut) dibunuh habis oleh terapi kemo, sehingga timbul efek negatif rasa mual dan rambut rontok.
Studi di Purdue University membuktikan bahwa daun graviola mampu membunuh sel kanker secara efektif, terutama sel kanker: prostat, pankreas, dan paru-paru.
Hasil riset beberapa universitas itu membuktikan jika pohon ajaib dan buahnya ini bisa:
1. Menyerang sel kanker dengan aman dan efektif secara alami, tanpa rasa mual, berat badan turun, rambut rontok, seperti yang terjadi pada terapi kemo.
2. Melindungi sistim kekebalan tubuh dan mencegah dari infeksi yang mematikan.
3. Energi meningkat dan penampilan fisik membaik.
4. Secara efektif memilih target dan membunuh sel jahat dari 12 tipe kanker yang berbeda, di antaranya kanker usus besar, payudara, prostat, paru-paru, dan pankreas.
5. Daya kerjanya 10.000 kali lebih kuat dalam memperlambat pertumbuhan sel kanker dibandingkan dengan adriamycin dan terapi kemo yang biasa digunakan.
6. Tidak seperti terapi kemo, sari buah ini secara selektif hanya memburu dan membunuh sel-sel jahat dan tidak membahayakan atau membunuh sel-sel sehat.
Kisah lengkap tentang graviola, di mana memperolehnya, dan bagaimana cara memanfaatkannya, dapat dijumpai dalam Beyond Chemotherapy: New Cancer Killers, Safe as Mother’s milk, sebagai bonus terbitan Health Sciences Institute. [mor]
Sumber
http://www.inilah.com/berita/2009/10/24/172073/as-rahasiakan-obat-kanker-dari-buah-sirsak/

Penemuan yang di Sembunyikan : Penyembuhan Alami Kanker


Bertahun-tahun orang tidak menyadari ekstrak pohon sirsak ampuh untuk mengobati kanker. Penemuan yang dilakukan sejak tahun 1976 sengaja disimpan oleh perusahaan farmasi agar bisa mematenkan sintesisnya, tapi hingga kini versi sintesisnya belum bisa dibuat.
Selama ini pengobatan kanker dinilai mahal dan bisa menimbulkan efek samping. Tapi sebuah hasil penelitian mengejutkan terkuak sejak tahun 1976 bahwa ekstrak pohon sirsak lebih ampuh untuk mengobati kanker.
Sirsak merupakan buah tropis yang memiliki nama berbeda-beda. Di Spanyol dikenal dengan nama guanabana, di portugal disebut graviola, di Brazil disebut paw paw, orang China menyebutnya Ang Mo Lau Leen, di Malaysia disebut durian belanda dan di India disebut Aathakka pazham.
Penemuan yang menakjubkan ini pertama kali ditulis media pada Februari 2010. Seperti dikutip dari Healthmad, Senin (25/10/2010) ekstrak dari pohon sirsak dikatakan 10.000 lebih baik dari kemoterapi dan 10.000 kali lebih kuat dalam hal memperlambat pertumbuhan sel kanker dibandingkan dengan obat kemoterapi.
Berbagai studi yang dilakukan ilmuwan sejak tahun 1970 menunjukkan bahwa ekstrak ini secara efektif melawan, menargetkan dan membunuh sel-sel ganas untuk berbagai jenis kanker. National Cancer Institute telah melakukan penelitian ilmiah pertama tahun 1976, hasilnya batang dan daun sirsak efektif menyerang dan menghancurkan sel-sel ganas.
Berdasarkan studi yang dilakukan oleh Catholic University of South Korea dan diterbitkan dalam Journal of Natural Product menyatakan bahwa satu senyawa kimia yang ditemukan dalam sirsak selektif membunuh sel kanker usus besar serta 10.000 kali lebih berpotensi sebagai obat kemoterapi. Selain itu juga diketahui senyawa ini selektif memilih sel target kanker sehingga tidak merusak sel-sel sehat.
Sedangkan sebuah studi yang dilakukan Purdue University baru-baru ini menemukan bahwa daun dari pohon sirsak sangat efektif untuk kanker prostat, pankreas dan paru-paru.
Penemuan menakjubkan ini sengaja disimpan selama bertahun-tahun sehingga banyak orang yang tidak menyadarinya. Hal ini karena perusahaan farmasi besar berusaha untuk mempelajari senyawa tersebut dan mencoba menjual versi sintetisnya. Hal ini karena sumber bahan alami untuk obat tidak bisa dipatenkan, tapi sayangnya kandungan dari sirsak tersebut tidak berhasil disintetiskan.
Berdasarkan 20 tes laboratorium yang sudah dilakukan sejak tahun 1970 seperti dilansir vine-uk.compada April 2010, menunjukkan bahwa ekstrak dari pohon ini sangat bermanfaat, seperti:
  1. Bisa menyerang sel-sel kanker secara efektif karena tidak membahayakan sel yang sehat, serta tidak menyebabkan rasa mual ekstrim, kehilangan berat badan dan rambut rontok.
  2. Memiliki target yang efektif dan bisa membunuh sel-sel ganas bagi 12 jenis kanker, termasuk kanker usus besar, payudara, prostat, paru-paru dan kanker pankreas.
  3. Melindungi sistem kekebalan tubuh dan menghindari infeksi yang mematikan.
  4. Merasa lebih sehat dan kuat selama menjalani pengobatan.
  5. Meningkatkan energi di dalam tubuh.
Berbagai bagian dari pohon sirsak termasuk daun, kulit akar, buah dan bijinya telah digunakan secara berabad-abad oleh suku Indian asli di Amerika Selatan sebagai obat penyakit jantung, asma, gangguan hati dan arthritis.

8 Tanda Kanker


Kanker adalah penyakit gen yang hingga sekarang masih jadi masalah besar karena belum diketahui dengan pasti bagaimana proses berubahnya sel normal menjadi sel ganas dan berkembang cepat dalam tubuh seseorang.
Pada dasarnya kanker bisa disembuhkan jika terdeteksi dini,  oleh karena itu masyarakat disarankan untuk memeriksakan kesehatannya secara teratur. Meski secara umum kanker sering tidak bergejala, namun para ahli menyarankan agar kita segera memeriksakan diri bila menemui adanya perubahan yang tidak biasa pada tubuh.
Baru-baru ini para ahli dari Inggris menyebutkan adanya 8 tanda gejala kanker yang perlu diwaspadai. Walau gejala-gejala itu bisa jadi tanda dari penyakit lain, namun setiap kecurigaan pada kanker bisa menghindarkan seseorang dari penyakit yang lebih serius. Dengan kata lain, tak ada salahnya melakukan pemeriksaan jika menemukan gejala mencurigakan.
Secara umum ada 8 gejala kanker:
1. Anemia
2. Ada darah dalam urin
3. Batuk berdarah
4. Sulit menelan
5. Ada benjolan di payudara
6. Perdarahan di masa menopause
7. Hasil tes prostat yang abnormal
8. Perdarahan pada tinja
Yang tidak kalah penting adalah upaya pencegahan kanker, yakni dengan melakukan gaya hidup sehat, seperti tidak merokok, tidak mengonsumsi alkohol, mengurangi makanan berlemak, menjaga berat badan ideal, serta berolahraga secara teratur. (Kompas)

Ukuran Jari Lebih dari Normal Bisa Pertanda Kanker Prostat


REPUBLIKA.CO.ID, LONDON–Bagi Anda kaum pria dengan jari telunjuk berukuran lebih panjang dari jari tengah, layak waspada. Pasalnya, hasil riset terbaru mengungkapkan, pria dengan ukuran jari telunjuk lebih panjang dibanding jari tengah berisiko tiga kali lipat terkena kanker prostat.
Risiko tersebut kian berlipat bila pria memiliki jari manis lebih panjang ketimbang jari telunjuk. Sebaliknya, bagi pria dengan jari manis berukuran sama dengan jari telunjuk memiliki risiko kecil terkena kanker prostat.
Hasil riset juga mengungkapkan, dari hasil tes PSA (Prostate-Specific Antigen/antigen khusus prostat), menunjukan pria dengan jari manis berukuran lebih panjang dari jari telunjuk memiliki level PSA cenderung tinggi. Zat kimia ini kerap ditemukan dalam level tinggi ketika kanker memasuki stadium awal.
“Kami meyakini bahwa temuan riset memberikan cukup bukti bahwa ada keterkaitan antara ukuran jari dan tingginya level PSA,” tulis peneliti dalam British Journal of Urology seperti dikutip dari dailymail, Rabu (21/7).
Menanggapi temuan riset, ED young, Peneliti dari Cancer Reseach UK, menilai, rasio panjang jari yang dijadikan dasar analisa terhadap risiko seseorang terkena kanker prostat mungkin cukup akurat. Ia mencontohkan temuan riset terdahulu yang menyimpulkan adanya keterkaitan antara rasio ukuran jari dengan risiko kanker prostat. Meski begitu, kata dia, tidak ada yang bisa menjelaskan apakah rasio ukuran jari bisa digunakan untuk memprediksikan risiko tersebut.
Sebagai informasi, ukuran jari sebelah kanan secara medis cenderung lebih panjang ketimbang sebelah kiri. Perbedaan itu secara medis berpengaruh terhadap keseimbangan produksi hormon pada tubuh. Hasil riset terdahulu sempat membahas keterkaitan antara ukuran jari manis dengan indeks rata-rata ukuran jari tangan sebelah kanan terhadap kesehatan pria. Keterkaitan ini termasuk pula dengan hubungan ukuran jari dengan risiko penyakit jantung.
Tahun lalu, pakar medis dari Southampton University pernah pernah menyimpulkan ukuran jari yang lebih panjang sangat berpengaruh pada kemampuan berlari. Kunci dari riset tersebut adalah pengaruh hormon testoteron pada organ kelamin pria.
Adapun riset terakhir di Incheon, Korea Selatan, yang melibatkan 366 pria berusia 40 tahun menyimpulkan masalah sistem pembuangan urine merupakan gejala awal kanker prostat.

Daging Barbecue Picu Kanker Prostat


WASHINGTON–MIOL : Sebuah senyawa yang terbentuk ketika daging dipanaskan dalam suhu tinggi, seperti daging barbecue (panggang), akan memicu pertumbuhan kanker prostat pada tikus.
Menurut tim peneliti dari Amerika Serikat, Senin, hasil studi yang dilakukan terhadap tikus itu dijelaskan dalam sebuah pertemuan American Association for Cancer Research (asosiasi penelitian kanker Amerika) guna menjelaskan kaitan antara mengkonsumsi daging dan risiko tinggi terkena kanker prostat.
Hasil temuan itu juga sesuai dengan sejumlah studi sebelumnya bahwa memasak daging hingga hangus akan menyebabkan kanker.
Senyawa yang ditemukan dalam daging panggang itu disebut sebagai PhIP, yang terbentuk ketika, kata Dr. Angelo De Marzo dan koleganya di Johns Hopkins University di Baltimore.
Senyawa itu menurut hasil penelitian akan memicu serta mempercepat pertumbuhan kanker prostat di dalam tubuh tikus.
Namun para peneliti tersebut mengatakan bahwa mereka masih kesulitan untuk menentukan seberapa besar PhIP yang telah dikonsumsi manusia, karena jumlah itu tergantung pada kondisi pemasakan.
Dalam studi itu, Yatsutomo Nakai dan anggota lainnya di tim De Marzo, mencampur PhIP ke dalam makanan yang diberikan kepada tikus hingga delapan pekan, yang kemudian diteliti prostat, usus, dan limpa dari tikus itu. Setelah itu para peneliti menemukan bahwa telah terjadi mutasi dari ketiga organ itu setelah empat pekan.

Cabai Merah Cegah Kanker Prostat


Melalui pengujian terhadap tikus diperoleh bukti, capsaicin menye-babkan apoptosis sel-sel kanker prostat, salah satu jenis kanker yang paling banyak diderita kaum lelaki di AS. Apoptosis adalah proses di mana sel kanker merusak dirinya sendiri.
Menurut para peneliti di Institut Kanker Komprehensif Samuel Oschin di Medical Center Cedars-Sinai, Los Angeles, AS, rangkaian pengujian menunjukkan adanya tekanan potensial terhadap perkembangan sel kanker pada manusia. �Capsaicin memiliki dampak anti-proliferasi yang amat besar terhadap sel-sel kanker prostat pada manusia,� kata salah satu peneliti, Soren Lehman.
Capsaicin secara dramatis juga bisa memperlambat pembentukan tumor prostat oleh sejenis sel pada manusia, yang juga tumbuh pada tikus percobaan.
Untuk mengarahkan penelitian, para peneliti memberi makan tikus dengan alkaloid penghasil rasa pedas. Adapun dosisnya, lanjut Lehman, setara dengan dosis pria dengan berat ba dan 90 kilogram yang rutin makan tiga hingga delapan cabai habanero yang sangat pedas tiga kali seminggu.
Dari sana, tim peneliti menemukan bahwa capsaicin yang bercampur dengan sel-sel kanker mampu menghindari apoptosis, yang secara normal terjadi di banyak jaringan dengan cara mengganti sel-sel tua dengan yang baru. Sel-sel kanker memang mudah bermutasi dan berubah plasma pembawa sifat untuk menghindari kebinasaan.
Akan tetapi, tim juga menemukan bukti bahwa beberapa dosis capsaicin menyebabkan sekitar 80 persen sel-sel kanker prostat mengarah pada apoptosis. Temuan ini menimbulkan pengharapan atas pengobatan kanker prostat yang setiap tahun diperkirakan membunuh 221.000 orang.
Tes kanker prostat
Sepekan lalu, di Sydney, perusahaan bioteknologi Australia mengumumkan rencananya mengembangkan alat diagnosa kanker prostat baru yang sederhana, tetapi akurat.
Identifikasi keberadaan kanker prostat nantinya cukup dengan menguji air mani melalui antigen karsinoma manusia (HCA), indikator kanker. Alat diagnosa itu sedang dikembangkan Proteome Systems Ltd, bekerja sama dengan perusahaan pendiagnosa kanker AS, Egenix Inc.
Hasil tes tersebut diperkirakan siap digunakan dalam satu hingga dua tahun mendatang. Keakuratannya dipastikan mengungguli tes kanker prostat terkini, yang sering menyesatkan. Tes terkini selalu menggunakan sampel darah untuk memperoleh antigen khusus prostat, yang sering kali teridentifikasi ketika prostat telah terlanjur terinfeksi.

Selenium Dalam Susu, Seberapa Pentingkah?


mineral selenium dalam susu formula untuk bayiinformasitips.com – Selenium merupakan mikronutrien yang esensial bagi manusia dan hewan. Selenium bertindak sebagai pelindung bagi tubuh dari keracunan logam berat, kanker, dan penyakit kardiovaskular (jantung). Mengingat fungsinya yang penting itu, maka selenium merupakan nutrient yang harus ada di dalam susu formula bayi. Hal tersebut sangat penting karena pemasukan selenium ke bayi sangatlah terbatas, sedangkan bayi sebagian besar hanya mengkonsumsi susu. Jika anda melihat komposisi mineral pada kemasan susu, rata-rata produsen susu memberikan tanda tertentu pada selenium, tentu saja ini menunjukkan betapa pentingnya kandungan selenium pada susu formula.
Untuk bayi yang mendapatkan ASI, sungguh beruntunglah mereka, karena berdasarkan hasil penelitian Lombeckdkk kandungan selenium di dalam ASI lebih tinggi dibandingkan dengan susu sapi. Kadar selenium pada ASI sangat tergantung dari makanan yang dikonsumsi sang ibu.
Makanan yang mengandung protein hewani, terutama daging, merupakan sumber selenium utama bagi kita. Selain daging, bahan makanan lain seperti sereal, telur, udang, hati, ayam, ikan, serta buah-buahan dan sayuran seperti bawang putih dan brokoli, juga mengandung selenium dengan kadar yang bervariasi.
Menurut Jurnal yang diterbitkan oleh Human Nutrition Research Center, US Department of Agriculture, Beltsville disebutkan bahwa kekurangan asupan selenium dapat menyebabkan timbulnya penyakit berbahaya, yaitu penyakit Keshan dan penyakit Kashin-Beck.
  1. Penyakit Keshan adalah sejenis penyakit kardiomiopati yang terutama memengaruhi anak usia 2-10 tahun. Kardiomiopati adalah penyakit melemahnya fungsi otot jantung yang dapat beresiko menimbulkan gangguan irama detak jantung (bisa terlalu cepat, terlalu lambat, kadang teratur, kadang tidak teratur) dan juga beresiko menimbulkan kematian akibat serangan jantung mendadak.
  2. Penyakit Kashin-Beck merupakan penyakit osteoarthritis yang biasanya terjadi terutama pada remaja. Osteoarthritis yaitu penyakit yang timbul akibat terjadinya kemunduran fungsi sendi. Gejala yang biasa tampak adalah rasa sakit pada persendian, kaku, keram pada sendi.
Lebih jauh lagi mengenai keutamaan selenium adalah zat ini mampu merangsang system imun dan memiliki daya antioksidan yang sangat kuat. Bahkan kekuatannya mencapai kira-kira 100 kali lipat lebih aktif dari daya antioksidan vitamin E.
Masih ada lagi loh keutamaan selenium, yaitu selenium memiliki sifat anti kanker. Selenium mampu meningkatkan system imun, menghambat pembelahan sel dan mempercepat apoptosis (kematian) sel-sel yang cacat. Dengan demikian, selenium berguna dan berperan aktif dalam mencegah penyakit kanker.

Rabu, Desember 01, 2010

6 Penyebab Kanker



http://images.detik.com/content/2010/10/25/766/mie-ts-dalam.jpg

Gaya hidup moderen makin mendekatkan manusia pada penyakitkanker, yakni pertumbuhan sel tidak normal yang sering berujung pada kematian. Banyak produk dan bahan kimia yang dikambinghitamkan sebagai pemicu, namun tidak semuanya bisa dibuktikan.

Pembuktian penting dilakukan untuk menghindari ketakutan yang berlebihan terhadap teknologi dan kemajuan ilmu pengetahuan. Bagaimanapun sisi lain dari moderisasi telah mempermudah dan meningkatkan kualitas hidup manusia.

Dikutip dari US News, Senin (25/10/2010), beberapa pemicu kanker yang sempat heboh namun masih menyimpan kontroversi adalah sebagai berikut.

1. Pemanis buatan 
Pengujian pada tikus membuktikan pemanis buatan cyclamate memicu kanker kandung kemih, sehingga penggunaannya pada minuman bersoda dilarang oleh FDA. Belakangan, pengganti cyclamate yakni saccharin juga menyebabkan tumor pada tikus meski tidak sampai dilarang penggunaannya.

Meski cyclamate tetap dilarang sampai sekarang, saccharin akhirnya dinyatakan aman pada tahun 2000 karena tidak ada cukup bukti dapat menyebabkan tumor pada manusia. Demikian juga dengan pemanis buatan aspartam pada minuman berenergi, belum pernah dibuktikan memicu kanker pada manusia.

2. Obat kumur 
Akhir tahun 1970-an, muncul dugaan obat kumur yang mengandung ethanol bisa memicu kanker mulut. Bahan antibakteri tersebut dinilai sama berbahayanya dengan racun karsinogenik atau penyebab kanker dalam rokok.

Karena tidak ada cukup bukti, American Dental Association menyatakan alkohol aman digunakan dalam obat kumur asal tidak ditelan dan digunakan sesuai anjuran. Jika punya riwayat keluarga yang terkena kanker mulut atau merokok, saat ini banyak tersedia obat kumur yang bebas alkohol.

3. Obat antikolesterol statin 
Dugaan pemicu kanker muncul dalam penelitian pada tahun 2007. Penggunaan lovastatin, simvastatin, pravastatin, fluvastatin, dan atorvastatin dalam dosis tinggi cenderung meningkatkan risiko kanker payudara, usus besar dan prostat.

Tinjauan terhadap 15 uji klinis pada tahun 2008 menegaskan bahwa risiko kanker meningkat pada pengguna statin. Namun menurut kajian tersebut, kanker ternyata lebih berhubungan dengan kolesterol itu sendiri dan bukan dengan penggunaan obat statin.

4. Telepon seluler 
Heboh radiasi ponsel yang diduga memicu kanker dimulai tahun 1993 saat seorang pria menggugat perusahaan ponsel atas kanker otak yang dideritanya. Sejak saat itu, jutaan dolar telah dihabiskan untuk meneliti kebenaran klaim tersebut.

Penelitian terbesar tentang radiasi ponsel dilakukan oleh WHO dalam 10 tahun terakhir dengan melibatkan 13.000 orang dewasa. Hasilnya, penggunaan ponsel hanya sedikit meningkatkan risiko pada jenis kanker otak glioma dan bukan jenis kanker otak yang lain.

5. Bra 
Tahun 1995, sebuah tulisan berjudul Dressed to Kill menggugat kebiasaan memakai bra pada perempuan moderen. Racun kimia yang terkandung dalam bra diduga meningkatkan risiko kanker payudara jika terlalu sering digunakan.

Meski klaim itu belum pernah dibuktikan secara ilmiah, beberapa pakar dariAmerican Cancer Society mengatakan penggunaan bra memang membuat jaringan payudara lebih padat. Baru-baru ini terungkap, kepadatan jaringan payudara berhubungan dengan meningkatnya risiko kekambuhan kanker.

6. Parfum, deodoran dan mie instan 
Ada kesamaan pada ketiga produk tersebut yakni sama-sama menggunakan paraben meski dalam fungsi yang berbeda. Apabila tertelan atau terhirup, paraben akan bekerja seperti hormon esterogen di dalam tubuh manusia sehingga meningkatkan risiko kanker payudara.

American Cancer Society mengatakan 99 persen manusia sebenarnya terpapar oleh paraben setiap hari, namun hingga kadar tertentu bahan tersebut aman bagi manusia. Penelitian tahun 2002 membuktikan, tidak ada bukti peningkatan risiko kanker pada pengguna parfum dan deodoran.  

source: http://terlaluaneh.blogspot.com/2010/10/6-pemicu-kanker-yang-kontroversial.htm